Saturday, July 7, 2018

Updates RUU BUMN

RUU BUMN: Merger, Akuisisi, Spin-off harus Disetujui DPR

http://finansial.bisnis.com/read/20180706/309/813658/ruu-bumn-merger-akuisisi-spin-off-harus-disetujui-dpr

Managing Director Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM FE UI) Toto Pranoto menilai terdapat kelebihan dengan dipersyaratkanya persetujuan DPR dalam proses privatisasi dan pembentukan holding BUMN.  RUU BUMN diangkat sebagai topik headline koran cetak Bisnis Indonesia edisi Jumat (6/7/2018).
Salah satunya, mengamankan kepentingan publik atas potensi privatisasi yang dianggap merugikan. “Fungsi check & balance supaya kewenangan pemerintah bisa diawasi dengan baik,” paparnya.
Akan tetapi, Toto menggarisbawahi sejumlah kelemahan dalam rancangan beleid tersebut. Hal itu menyangkut alternatif perseroan pelat merah dalam menghimpun pendanaan, khususnya melalui pasar modal. Proses IPO misalnya, dia memperkirakan akan berpotensi melambat. Selama ini, dengan dipersyaratkannya persetujuan DPR untuk IPO induk BUMN, membuat eksekusi aksi korporasi tersebut memakan waktu yang panjang.
“Akibatnya IPO BUMN kehilangan momentum dan alternatif pendanaan BUMN di pasar modal berjalan lambat sehingga likuiditas bursa bisa terganggu,” imbuhnya.








Updates Holding Migas




Holding BUMN Migas Bisa Bikin Pertamina dan PGN Jadi Lebih Efisien

 04/07/2018, 17:34 WIB | Editor: Saugi Riyandi

Holding BUMN Migas Bisa Bikin Pertamina dan PGN Jadi Lebih Efisien
Holding migas bikin Pertamina dan PGN lebih efisien (Dok. JawaPos.com)
Share this image   



https://www.jawapos.com/ekonomi/energi/04/07/2018/holding-bumn-migas-bisa-bikin-pertamina-dan-pgn-jadi-lebih-efisien

JawaPos.com - Pakar BUMN Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menegaskan, pembentukan Holding BUMN Migas akan dapat membuat dua perusahaan menjadi lebih efisien. Salah satunya adalah penggunaan satu pipa yang dapat dipakai multi operator.
Kebijakan open access tentunya akan menghindari pemborosan dua perusahaan. Sedangkan dari segi legal, Pertamina sebagai holding BUMN Migas yang membawahi PGN dan Pertagas memiliki bargaining position yang lebih kuat, baik dari sudut finansial dan institusional.